Curhat (?)
Terlahir menjadi tunggal seringkali terlihat menyenangkan. Tentang perlakuan dimanja orang tua yang mutlak dinikmati sendiri, bisa sesuka hati menguasai barang-barang di rumah tanpa saingan, sampai hal receh seperti tak adanya momen berebut makanan dengan saudara. Namun, akan lain ceritanya jika terlahir menjadi tunggal pada orang tua tunggal. Ya, Bapak meninggal dunia ketika aku berumur 6 tahun di usia 7 tahun pernikahan Bapak dan Ibu. Saat kecil dulu memang aku begitu dimanja, bukan hanya sama Bapak dan Ibu namun juga sama saudara-saudara yang kebetulan saat itu ikut tinggal di rumah kami. Walaupun Bapak juga bukan orang berada, tapi aku merasa tidak kekurangan suatu apapun. Entah apakah dapur Ibu tetap lancar mengepul tiap harinya kala itu, yang jelas aku masih bisa menikmati es krim setiap harinya di saat Bapak pulang kerja. Hingga semua nya harus berubah saat Bapak meninggal. Pagi itu beliau berpulang dalam keadaan seperti sedang tidur. Sungguh damai. Meski aku tak di