Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Patah (Lagi)

     Pernah nggak saat kecil dulu kita terbayang kalau menjadi orang dewasa itu enak ?! Nggak di salah-salahin, nggak jadi sasaran omelan dan kemarahan, hingga nggak dianggap masih anak kemarin sore yang nggak tahu apa-apa. Saat kecil dulu, pernah lho berpikir demikian, haha. Namun, saat beranjak remaja dan lanjut dewasa hingga kini menjadi matang (baca: tua) nyatanya nggak seindah bayangan saat masih bocah dulu. Salah satu nya jika sudah menyangkut hati. Yups, kali ini ingin sedikit membahas tentang hal yang sangat kuhindari saat ngobrol sama keluarga, sahabat, dan teman, haha . Mustahil lah ya di kehidupan ini kita nggak pernah merasakan yang namanya patah hati, kecuali kalau kita nggak punya hati sih, wkwk.      Patah hati yg pertama kurasakan dalam hidup ini adalah saat harus kehilangan Bapak (meski saat itu belum mengerti benar apa itu patah hati). Untuk anak perempuan, seorang Bapak adalah cinta pertama nya. Seseorang yang diyakini tak akan pernah menyakiti, membuat nya mena

Malaikat itu Bernama Ibu

     Keriput di wajah nya tak bisa berbohong, bahwa kini beliau semakin menua. Usianya hampir 60 tahun. Namun, jika berbicara semangat dan giat nya dalam bekerja jangan ditanya, aku yang muda saja rasanya kalah jauh dari nya. Sering beliau bercerita tentang kehidupannya di masa kecil, yang sudah pasti jauh dari kata berleha - leha. Membeli aneka jajanan kering lalu memasukkan stiker di setiap kemasannya dan menjual nya kembali, membantu tetangga mengisi penuh bak mandi mereka dengan upah Lima Rupiah, menjaga anak tetangga dengan imbalan upah sepiring nasi ataupun sejumlah uang. Juga tentang terbatas nya alat sekolah atau malu nya beliau saat namanya selalu dipanggil keras-keras karena menunggak uang SPP. Semua selalu diceritakannya dengan mata berbinar. Ada sedih dan bangga bercampur di mata nya yang sulit dijelaskan. Selalu, setiap beliau bercerita. Selepas SMP beliau merantau ke Kota. Tinggal bersama kakak nya lain Ibu. Hanya sebentar untuk kemudian ikut tinggal bersama anak dari ka