Postingan

Langit Senja yang Gelap

Kisah ini nyata, dengan sedikit bumbu. Nama dan tempat disamarkan.      Aku sudah cukup lama mengenal nya, sebut saja dia Senja. Pertemanan yang unik menurutku, karena banyak kesamaan di antara kami. Meski sudah cukup lama kita berteman, namun tak sekalipun dia pernah bercerita tentang masa lalu nya. Sebuah cerita kelam. Yang selama ini berusaha dia kubur dalam-dalam. Karena bagi nya, membuka nya kembali hanya membuat luka nya kembali bernanah. Namun, ntah bagaimana, beberapa hari yang lalu kami sampai pada obrolan tentang masa lalu nya. Dengan ditemani dua cangkir gelas kopi -minuman favorit- kami berdua, dia mulai menuturkan kisahnya..      Semua nya berawal saat aku mulai duduk di bangku sekolah menengah atas. Aku berpacaran dengan seorang cowok, Raja namanya. Ganteng, tinggi, putih, salah satu cowok idaman teman-teman cewek di sekolah. Awalnya kita berpacaran secara sehat, sampai dimana suatu hari kita ditugaskan untuk menjadi pendamping adik-adik junior di ekskul y

Patah (Lagi)

     Pernah nggak saat kecil dulu kita terbayang kalau menjadi orang dewasa itu enak ?! Nggak di salah-salahin, nggak jadi sasaran omelan dan kemarahan, hingga nggak dianggap masih anak kemarin sore yang nggak tahu apa-apa. Saat kecil dulu, pernah lho berpikir demikian, haha. Namun, saat beranjak remaja dan lanjut dewasa hingga kini menjadi matang (baca: tua) nyatanya nggak seindah bayangan saat masih bocah dulu. Salah satu nya jika sudah menyangkut hati. Yups, kali ini ingin sedikit membahas tentang hal yang sangat kuhindari saat ngobrol sama keluarga, sahabat, dan teman, haha . Mustahil lah ya di kehidupan ini kita nggak pernah merasakan yang namanya patah hati, kecuali kalau kita nggak punya hati sih, wkwk.      Patah hati yg pertama kurasakan dalam hidup ini adalah saat harus kehilangan Bapak (meski saat itu belum mengerti benar apa itu patah hati). Untuk anak perempuan, seorang Bapak adalah cinta pertama nya. Seseorang yang diyakini tak akan pernah menyakiti, membuat nya mena